Santri dan Masanya
SANTRI,
sebuah identitas resmi penuntut ilmu agama islam. Identitas yang melekat kepada
setiap muslim yang bermukim di sebuah pesantren. Di sana diperdalam ilmu-ilmu
yang bermuara kepada kehidupan setelah ajal, akhirat. Di setiap petak di
Nusantara ini, terutama di bumi jawa ini telah banyak berdiri
pesantren-pesantren, baik tradisional hingga modern. Semua mempunyai niat tulus
mendakwahkan dan menyelamatkan generasi-generasi Islam dari pengaruh kemajuan
zaman.
SANTRI
kini seakan dipandang sebelah mata, karena pandangan masyarakat dunia yang
memandang bahwa SANTRI kolot dan fanatik. Bahkan tak sedikit kalangan yang
menilai bahwa pesantren dipandang sebagai tempat pengemblengan teroris.
Pandangan sempit tersebut telah membuat pesantren semakin dianggap membahayakan,
terlebih pasca peristiwa 11 September 2011 yang meluluhlantakkan gedung
tertinggi dunia, World Trading Center (WTC) di New York, Amerika Serikat
yang kemudian menjadi dalil Barat untuk menuduh bahwa Islam fundamentalis
pimpinan almarhum Osama bin Laden yang membuat peristiwa besar yang
menggemparkan seluruh dunia dan terorisme di seluruh dunia. Dibawah pimpinan
Amerika yang digawangi oleh Mantan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush
dan Mantan Perdana Menteri Inggris Toni Blair, mereka mendengungkan perang
melawan Dunia Islam dengan alasan Islam mengajakan terorisme. Bukti shahih bisa kita lihat bagaimana
Amerika bersama sekutu-sekutunya seperti NATO (North Atlantic Trade
Organization) membumihanguskan negeri seribu satu malam Irak, negeri miskin
Afganistan dengan dalih kedua negara tersebut sebagai sarang terorisme
internasional. Di 2011 ini, negeri Timur Tengah semakin kehilangan identitas
keislamannya akibat politik divide et impera (adu domba) Barat seperti di
Tunisia, Libya, Yaman, Mesir, Syiria dan sekitarnya. Tetapi yang menjadi pertanyaan
besar, kenapa negara-negara Islam termasuk Indonesia sendiri berpangku tangan
atas fenomena tragis di atas.
Dari
gambaran di atas sudah sangat besar ancaman yang akan mengiringi perkembangan
Islam. Jika dulu SANTRI hanya mendalami ilmu agama, mari kita mulai bergerak
lebih maju dengan memadukan agama terbesar di bumi nusantara ini dengan
pendidikan umum seperti science, sosial kemasyarakatan dan lain-lain. Jadikan
Al-Qur’an dan Hadist, sebagai penuntun jalan hidupmu, karena di kedua masterpiece
peninggalan Nabi akhir zaman Muhammad SAW
telah mengajarkan kepada kita bagaimana memadukan kedua ilmu tersebut
untuk hidup di dunia dan akhirat. Bukan zamannya lagi kita mengangkat senjata seperti
zaman Rosululloh dan pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia, tetapi mari kita
berperang dengan menggunakan pena. Kita jawab pandangan sempit
orang bahwa SANTRI hanya bisa ilmu agama dengan sebuah bukti nyata melalui
karya ilmiah yang menunjukkan islam adalah agama Rahmat lil Alamin. Mari
kita sebagai SANTRI yang menjadi panutan masyarakat awam, mulai detik ini
menanamkan niat mempelajari ilmu formal di sekolah umum dengan spirit menyelamatkan
islam dari serbuan Globalisasi zaman. So, Keep Spirit Everytime All My Friend
in Beloved Al-Munawwariyyah Islamic Boarding School. Gunakan spirit “MAN
JADDA WADA & MAN SHOBARO DZOFIRO”. Wassalam.
Created
by: ibn_hasan musthofa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar