Rabu, 21 Maret 2012

santri


   Santri dan Masanya

SANTRI, sebuah identitas resmi penuntut ilmu agama islam. Identitas yang melekat kepada setiap muslim yang bermukim di sebuah pesantren. Di sana diperdalam ilmu-ilmu yang bermuara kepada kehidupan setelah ajal, akhirat. Di setiap petak di Nusantara ini, terutama di bumi jawa ini telah banyak berdiri pesantren-pesantren, baik tradisional hingga modern. Semua mempunyai niat tulus mendakwahkan dan menyelamatkan generasi-generasi Islam dari pengaruh kemajuan zaman.
SANTRI kini seakan dipandang sebelah mata, karena pandangan masyarakat dunia yang memandang bahwa SANTRI kolot dan fanatik. Bahkan tak sedikit kalangan yang menilai bahwa pesantren dipandang sebagai tempat pengemblengan teroris. Pandangan sempit tersebut telah membuat pesantren semakin dianggap membahayakan, terlebih pasca peristiwa 11 September 2011 yang meluluhlantakkan gedung tertinggi dunia, World Trading Center (WTC) di New York, Amerika Serikat yang kemudian menjadi dalil Barat untuk menuduh bahwa Islam fundamentalis pimpinan almarhum Osama bin Laden yang membuat peristiwa besar yang menggemparkan seluruh dunia dan terorisme di seluruh dunia. Dibawah pimpinan Amerika yang digawangi oleh Mantan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush dan Mantan Perdana Menteri Inggris Toni Blair, mereka mendengungkan perang melawan Dunia Islam dengan alasan Islam mengajakan terorisme.  Bukti shahih bisa kita lihat bagaimana Amerika bersama sekutu-sekutunya seperti NATO (North Atlantic Trade Organization) membumihanguskan negeri seribu satu malam Irak, negeri miskin Afganistan dengan dalih kedua negara tersebut sebagai sarang terorisme internasional. Di 2011 ini, negeri Timur Tengah semakin kehilangan identitas keislamannya akibat politik divide et impera (adu domba) Barat seperti di Tunisia, Libya, Yaman, Mesir, Syiria dan sekitarnya. Tetapi yang menjadi pertanyaan besar, kenapa negara-negara Islam termasuk Indonesia sendiri berpangku tangan atas fenomena tragis di atas.  
Dari gambaran di atas sudah sangat besar ancaman yang akan mengiringi perkembangan Islam. Jika dulu SANTRI hanya mendalami ilmu agama, mari kita mulai bergerak lebih maju dengan memadukan agama terbesar di bumi nusantara ini dengan pendidikan umum seperti science, sosial kemasyarakatan dan lain-lain. Jadikan Al-Qur’an dan Hadist, sebagai penuntun jalan hidupmu, karena di kedua masterpiece peninggalan Nabi akhir zaman Muhammad SAW  telah mengajarkan kepada kita bagaimana memadukan kedua ilmu tersebut untuk hidup di dunia dan akhirat. Bukan zamannya lagi kita mengangkat senjata seperti zaman Rosululloh dan pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia, tetapi mari kita berperang dengan menggunakan pena. Kita jawab pandangan sempit orang bahwa SANTRI hanya bisa ilmu agama dengan sebuah bukti nyata melalui karya ilmiah yang menunjukkan islam adalah agama Rahmat lil Alamin. Mari kita sebagai SANTRI yang menjadi panutan masyarakat awam, mulai detik ini menanamkan niat mempelajari ilmu formal di sekolah umum dengan spirit menyelamatkan islam dari serbuan Globalisasi zaman. So, Keep Spirit Everytime All My Friend in Beloved Al-Munawwariyyah Islamic Boarding School. Gunakan spirit “MAN JADDA WADA & MAN SHOBARO DZOFIRO”. Wassalam.
Created by: ibn_hasan musthofa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar